Langsung ke konten utama

Persiapan sebelum sembahyang

       PERSIAPAN SEBELUM SEMBAHYANG

Berikut adalah persiapan
sebelum melakukan
sembahyang:
1. Persiapan Kebersihan
Jasmani
Menggosok gigi: Om shri
bhatari sayoga ya namah svaha -
Ya Tuhan, besihkalah gigi hamba
dari segala kotoran.
Berkumur: Om vaktra suddha
mam svaha - Ya tuhan,
bersihkalah mulut hamba dari
segala kotoran.
Mandi: Om parama gangga
sarira suddha mam svaha -Ya
Tuhan, bersihkanlah seluruh
badan hamba dengan air ini dari
kotoran.
Mencuci tangan: Om Ung Hrah
Phat astra ya namah svaha-
Ya Tuhan, bersihkanlah tangan
hamba dari kotoran.
Mencuci kaki: Om Pang pada
ya namah svaha - Ya Tuhan,
bersihkanlah kaki hamba dari
kotoran.
Keramas: Om Ghring Siva
ya namah svaha - Ya Tuhan,
bersihkanlah rambut hamba dari
kotoran.
Bercermin: Om vesnava ya
namah svaha - Ya Tuhan,
anugrahkalah sinar kesucian
kepada hamba.
Bersisir: Om shri dewi byo
namah svaha - Ya Tuhan,
anugrahkanlah kewibawaan
kepada hamba.
Mengambil pakaian: Om sarva
busana ya namah svaha- Ya
Tuahan, sucikanlah pakaian
hamba.
Berpakaian: Om Siva busana ya
namah svaha - Ya Tuhan, hamba
memujaMu dalam prabhavaMu
sebagai Siva semoga menyatu
dalam jasmani hamba.
Mekampuh: Om Mahadeva ya
namah svaha - Ya Tuhan, hamba
puja Engkau sebagai Mahadeva
yang menyatukan sabda-bhayu-
idep dalam jasmani hamba.
2. Persiapan Sarana
Alas duduk (tikar, karpet, dsb)
Sebuah nampan yag berisikan:
Sebuah gelas/tempat tirtha berisi
air bersih (diletakkan di pelingih,
pelangkiran, altar, sanggar
pemujaan)- untuk memohon
tirtha wangsuhpada.
Sebuah mangkok kecil berisi
beras yang sudah dicuci bersih
diberi wewangian (bija)
Dupa secukupnya
Bunga/ canang sari / kwangen
secukupnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa perbedaan Pandita dan Pinandita ?

PERBEDAAN PANDITA DAN PINANDITA Pandita dan Pinandita secara umum dikenal dengan nama orang suci, Yaitu seseorang yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan upacara baik dalam skala besar maupun skala kecil.. Orang suci juga dapat diartikan sebagai orang yang mampu menerima getaran-getaran gaib, memiliki mata batin dan dapat memancarkan kewibawaan rohani, serta dapat mewujudkan ketenangan dan penuh welas asih yang di sertai kemurnian lahir dan batin dalam mengamalkan ajaran agama. Apa yang membedakan Pandita dan Pinandita??? Pengertian Pandita Pandita adalah golongan orang suci yang telah dwijati yaitu orang suci yang melakukan penyucian diri tahap lanjut atau madiksa.  Orang yang telah melaksanakan proses madiksa disebut orang yang lahir dua kali.  Kelahiran yang pertama dari kandungan ibu, sedangkan kelahiran kedua dari kaki seorang guru rohani (Dang Acarya) atau Nabe dan  Setelah melakukan proses madiksa, orang suci tersebut diberi gelar Sulinggih atau Pandita.. Pandita

Apa makna sampian peras ?

                        SAMPIAN PERAS  Sampian peras; terbuat dari empat potong janur dibentuk menyerupai parabola di atasnya, merupakan lambang dari kesiapan diri kita dalam menerima intuisi, inisiasi, waranugraha dari Hyang Widhi yang nantinya akan kita pakai untuk melaksanakan Dharma. Sampian peras termasuk sampian metangga memiliki sisiknya 8 dibawah dan diatas memakai reringgitan, Sedangkan yg dibawahnya memakai seriuk, diantara bidang bawah dan bidang atas memiliki tangga terdiri dari 4 buah lidi,dengan isernya purwa daksina arah jarum jam, dengan demikian sampian peras memiliki makna sebagai berikut, memiliki sisiknya 8 sebagai simbol 8 kemaha kemuliaan hyang widhi astaaiswarya, memiliki iseh kekanan mengandung simbol tujuan menuju alam suniaamerta, memiliki 4 tangkai lidi sebagai tangganya adalah merupakan simbol kekuatan ajaran catur yoga,dalam arti untuk mencari alam suniaamerta, sesungguhnya dengan cara menyatukan pelaksanaan arti ajaran catur yoga yaitu -ajaran

Apa itu banten ajuman (Sodaan) ?

AJUMAN (SODAAN) Ajuman disebut juga soda (sodaan) dipergunakan tersendiri sebagai persembahan ataupun melengkapi daksina suci dan lain-lain. Bila ditujukan kehadapan para leluhur, salah satu peneknya diisi kunir ataupun dibuat dari nasi kuning, disebut “perangkat atau perayun” yaitu jajan serta buah-buahannya di alasi tersendiri, demikian pula lauk pauknya masing-masing dialasi ceper /ituk-ituk, diatur mengelilingi sebuah penek yang agak besar. Di atasnya diisi sebuah canang pesucian, canang burat wangi atau yang lain. Fungsi : Sarana yang dipakai untuk memuliakan Hyang Widhi (ngajum, menghormat, sujud kepada Hyang Widhi). Dalam mempersembahkan banten Soda/Ajuman ini bisa berdiri sendiri, atau dipersembahkan bersama kedalam suatu banten tertentu, misalnya untuk melengkapi banten pejati, menjadi bagian dalam banten ayaban tumpeng lima, tumpeng pitu, dan sorohan banten lainnya. Mantra: Saat menghaturkan banten Soda/Ajuman dapat menggunakan mantra  "Om Atma tatwatma suddh