Langsung ke konten utama

Apa sih makna mejauman ?

                         MEJAUMAN

Mejauman adalah tradisi
mepamit yang dilakukan oleh
calon mempelai istri (atau
pradhana) di sanggah kemulan
rumah asal pada saat upacara
pawiwahan berlangsung.
Mejauman memiliki nilai
kesakralan yang sangat penting
dalam pernikahan umat
Hindu Bali, karena Mejauman
merupakan simbol resminya
pernikahan secara sekala dan
niskala.
Mejauman berasal dari akar
kata "jaum" yang dalam Bahasa
Indonesia-nya adalah "jarum".
Jaum/jarum identik digunakan
untuk merajut/menjarit, dalam
hal ini memiliki makna bahwa
sebuah pernikahan harus dirajut,
disatukan dan dirangkai.
Yang menjadi harapan dari
upacara Mejauman adalah
terjadinya hubungan yang
erat antara kedua belah pihak
keluarga pengantin. Selain itu
Mejauman merupakan sebuah
upacara yang memiliki makna
sebagai bentuk puji syukur yang
dihaturkan kepada Bhatara
Guru dan para Leluhur dari
pihak pengantin pradhana dan
memohon doa restu agar rumah
tangga sang pengantin selalu
dilindungi dan diberkati.
Hal ini sesuai dengan Puja atau
Sesontengan Pemangku ketika
nganteb prosesi Mejauman
tersebut:
"OM Ngastuti Pakulun Paduka
Bhatara Guru, Bhatara Hyang,
Bhatara Kawitan, Niki Sentanan
Paduka Bhatara Sampun
Puput Kawentening Yadnya
Mabiyakala, Ipun Rauh Tangkil
Nyakupan Tangan Sareng Kalih,
Mangda Ledang Paduka Bhatara
Guru, Bhatara Hyang, Bhatara
Kawitan Nedunin Waranugraha,
Mewastu lpun Prasida Becik
Ngemanggihang Karahayuan
Kahuripan Ipun Makurenan,
Mangdane Prasida Ngewentenin
Putra Sane Suputra".
Dari makna Mejauman dan Puja/
Sesontengan tersebut, tidak ada
istilah Mepamit kepada leluhur
yang menyebabkan di kemudian
hari tidak boleh lagi ngaturang
sembah (sembahyang) di
Merajan pihak pengantin
pradhana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa perbedaan Pandita dan Pinandita ?

PERBEDAAN PANDITA DAN PINANDITA Pandita dan Pinandita secara umum dikenal dengan nama orang suci, Yaitu seseorang yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan upacara baik dalam skala besar maupun skala kecil.. Orang suci juga dapat diartikan sebagai orang yang mampu menerima getaran-getaran gaib, memiliki mata batin dan dapat memancarkan kewibawaan rohani, serta dapat mewujudkan ketenangan dan penuh welas asih yang di sertai kemurnian lahir dan batin dalam mengamalkan ajaran agama. Apa yang membedakan Pandita dan Pinandita??? Pengertian Pandita Pandita adalah golongan orang suci yang telah dwijati yaitu orang suci yang melakukan penyucian diri tahap lanjut atau madiksa.  Orang yang telah melaksanakan proses madiksa disebut orang yang lahir dua kali.  Kelahiran yang pertama dari kandungan ibu, sedangkan kelahiran kedua dari kaki seorang guru rohani (Dang Acarya) atau Nabe dan  Setelah melakukan proses madiksa, orang suci tersebut diberi gelar Sulinggih atau Pandita.. Pandita

Apa makna sampian peras ?

                        SAMPIAN PERAS  Sampian peras; terbuat dari empat potong janur dibentuk menyerupai parabola di atasnya, merupakan lambang dari kesiapan diri kita dalam menerima intuisi, inisiasi, waranugraha dari Hyang Widhi yang nantinya akan kita pakai untuk melaksanakan Dharma. Sampian peras termasuk sampian metangga memiliki sisiknya 8 dibawah dan diatas memakai reringgitan, Sedangkan yg dibawahnya memakai seriuk, diantara bidang bawah dan bidang atas memiliki tangga terdiri dari 4 buah lidi,dengan isernya purwa daksina arah jarum jam, dengan demikian sampian peras memiliki makna sebagai berikut, memiliki sisiknya 8 sebagai simbol 8 kemaha kemuliaan hyang widhi astaaiswarya, memiliki iseh kekanan mengandung simbol tujuan menuju alam suniaamerta, memiliki 4 tangkai lidi sebagai tangganya adalah merupakan simbol kekuatan ajaran catur yoga,dalam arti untuk mencari alam suniaamerta, sesungguhnya dengan cara menyatukan pelaksanaan arti ajaran catur yoga yaitu -ajaran

Apa itu banten ajuman (Sodaan) ?

AJUMAN (SODAAN) Ajuman disebut juga soda (sodaan) dipergunakan tersendiri sebagai persembahan ataupun melengkapi daksina suci dan lain-lain. Bila ditujukan kehadapan para leluhur, salah satu peneknya diisi kunir ataupun dibuat dari nasi kuning, disebut “perangkat atau perayun” yaitu jajan serta buah-buahannya di alasi tersendiri, demikian pula lauk pauknya masing-masing dialasi ceper /ituk-ituk, diatur mengelilingi sebuah penek yang agak besar. Di atasnya diisi sebuah canang pesucian, canang burat wangi atau yang lain. Fungsi : Sarana yang dipakai untuk memuliakan Hyang Widhi (ngajum, menghormat, sujud kepada Hyang Widhi). Dalam mempersembahkan banten Soda/Ajuman ini bisa berdiri sendiri, atau dipersembahkan bersama kedalam suatu banten tertentu, misalnya untuk melengkapi banten pejati, menjadi bagian dalam banten ayaban tumpeng lima, tumpeng pitu, dan sorohan banten lainnya. Mantra: Saat menghaturkan banten Soda/Ajuman dapat menggunakan mantra  "Om Atma tatwatma suddh