UDENG
Udeng bukan sekadar penutup
kepala bagi masyarakat Bali.
Dalam sebuah udeng, sejatinya
kita bisa belajar tentang banyak
hal. Udeng dipakai oleh kaum
laki-laki Bali dan tak hanya
digunakan oleh orang dewasa.
Anak laki-laki juga kerap terlihat
mengenakan ikat kepala khas
Bali ini. Udeng dipakai tak hanya
oleh mereka dari kelompok kaya,
tetapi juga oleh warga kalangan
menengah ke bawah.
Udeng terbuat dari kain
berukuran panjang 50 sentimeter
dan cara pembuatannya juga tak
bisa dilakukan sembarangan
Tidak setiap orang bisa membuat
udeng. Perlu keahlian khusus
untuk membuatnya seningga
tampak apik dan sesuai dengan
makna udeng itu sendiri. Udeng
di Bali bisa ditemui dengan
beragam corak dan bentuk.
Ada udeng warna putih, hitam,
ataupun bermotif batik.
udeng memiliki simbol
Ketuhanan orang Bali yang
menyatukan Tri Murti dalam
simpul "nunggal".
Tarikan ujung kain kanan
melambangkan Wisnu,
Tarikan ujung kain kiri
melambangkan Brahma,
Ujung kain di atas yang ditarik
ke bawah melambangkan Siwa,
Artinya orang bali men-Tuhan kan
Tri Murti sebagai satu kesatuan
yang utuh dalam perlambang
udeng yang digunakan. Dengan
menggunakan udeng secara
garis besarnya disebutkan
hendaknya kita selalu berbuat
yang baik sehingga nantinya
kita dapat bersatu dengan-Nya
(Moksa).
Komentar
Posting Komentar