PEJATI
Apa sih makna Pejati ?
Sudah menjadi tradisi bagi umat Hindu di Bali. bahwa setiap hendak memulai sesuatu pekerjaan, terlebih dahulu
dihaturkan banten pejati.
Mengapa begitu ? Jika masalah ini
ditanyakan kepada orang-orang tua, jawabannya tentu bervariasi.
Tetapi intinya mungkin sama.
Katanya, jika ingin pekerjaan
berhasil, awalilah niat itu dengan kesungguhan hati dan ketetapan
hati serta jangan lupa matur piuning kepada Ida Sanghyang Widhi.
Kesungguhan hati dan ketetapan atau keteguhan hati ini sesungguhnyamerupakankesejatian diri manusiauntuk melakukan
sesuatu tindakan. Kesejatian diri inilah yang diwujudkan dengan
banten pejati.
Sebagaimana banten pada umumnya, maka banten pejati juga ada tingkatannya. Ada yang dibuat secara sederhana,
menengah dan besar, tergantung dari jenis pekerjaan yang akan
dilakukan.
Pejati untuk kerja ngotonin dapat berbentuk sodaan
saja. Sedangkan banten pejati untuk nuwur Pedanda, selain
banten hendaknya juga disertai punia. Sementara itu banten
pejati untuk nunas tirta ke Pura hendaknya dilengkapi dengan
pejati
suci, kawisan dan ajuman.
Pejati untuk memadik (meminang)
atau rapat, biasanya ditambah dengan canang pengrawos sebagai
saksi sekaligus penuntun setiap ucapan dan perkataan, sehingga
kesepakatan dapat dicapai.
Di beberapa daerah ada juga yang
melengkapi banten pejati dengan penyeneng. Maksudnya adalah
agar setiap kebaikan dan kebenaran selalu nyeneng dan
sehingga memperoleh hasil yang maksimal.
Rekomendasi Buku :
Order :
Shopee/Tokopedia/Instagram
Whatsapp :
081 805 71 2015
Komentar
Posting Komentar