Langsung ke konten utama

Makna Banten prayascita

                 BANTEN PRAYASCITA
Secara arti kata Prayascita
berasal dari kata pra-yas
dan cita, yang didalamnya
mengandung arti penyucian
dari segala kesedihan atau
juga kekotoran. Banten ini
biasanya dipergunakan
bila seseorang melakukan
penglukatan (menghilangkan
sebel/ kekotoran). Selain itu
terkadang banten prayascita juga
di gunakan untuk mengupacarai
barang-barang yang bernilai
ekonomis (misalnya, membeli
sepeda motor baru atau barang-
barang elektronik lainnya).
Komponen atau Bahan Yang
Terkandug dalam Banten
Prayascita
Banten Prayascita terdiri dari
beberapa hal diantaranya adalah
sbeagai berikut:
Nampan atau nyiru, bisa juga
keben sebagai simbol windhu
memiliki makna kekuatan
penyucian (pawitra).
- Aled
Sampian Nagasari
- Sampian Padma
-Jajan Uli, Bagina, Apem, Roti
kukus, Cerorot dan sebagainya
- Tape Gede, Pinang, Tebu
Tempat nasi dari kelongkong
- Daun tabia bun, daun dapdap
dan padang lepas
- Payuk pere berisi toya yang
bercampur dengan bunga
Tunjung, Cempaka putih kuning9,
mawar (bunga yang serba
harum)
- Beras Kuning Wadah Tekir
- Bungkak yang dikasturi
(Bungkak Nyuh Gading)
- Penyeneng Biasa (Madya)
- Pebersihan Payasan
- Lis senjata
-Coblong berisi daun dapdap
yang diuiek diisi air sedikit
Peras Tulung Sayut (Sorohan
Alit/ Tebasan Alit)
Fungsi dan Makna Banten
Prayascita
Banten Prayascita memiliki
Banten Prayascita memiliki
fungsi sebagai sarana pensucian
Tri Bhuwana, mensucikan alam
Svah Loka, dalam wujud Tri
Mandhala sebagai pensucian
utama mandhala, dalam wujud
Tri Premana sebagai pensucian
idep. Prayascita mensucikan
alam pikiran, dalam pikiran yang
suci akan tercipta suatu aktivitas
yang suci. Fungsi dari banten
prayascita untuk menetralisir
leteh atau sebel. Sebagai contoh
setelah seseorang melahirkan,
maka si ibu mengalami sebel/
kotor untuk itu maka dibuatkan
banten prayascita, untuk
membersihkan segala kekotoran
yang ada di dalam diri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa perbedaan Pandita dan Pinandita ?

PERBEDAAN PANDITA DAN PINANDITA Pandita dan Pinandita secara umum dikenal dengan nama orang suci, Yaitu seseorang yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan upacara baik dalam skala besar maupun skala kecil.. Orang suci juga dapat diartikan sebagai orang yang mampu menerima getaran-getaran gaib, memiliki mata batin dan dapat memancarkan kewibawaan rohani, serta dapat mewujudkan ketenangan dan penuh welas asih yang di sertai kemurnian lahir dan batin dalam mengamalkan ajaran agama. Apa yang membedakan Pandita dan Pinandita??? Pengertian Pandita Pandita adalah golongan orang suci yang telah dwijati yaitu orang suci yang melakukan penyucian diri tahap lanjut atau madiksa.  Orang yang telah melaksanakan proses madiksa disebut orang yang lahir dua kali.  Kelahiran yang pertama dari kandungan ibu, sedangkan kelahiran kedua dari kaki seorang guru rohani (Dang Acarya) atau Nabe dan  Setelah melakukan proses madiksa, orang suci tersebut diberi gelar Sulinggih atau Pand...

Apa makna sampian peras ?

                        SAMPIAN PERAS  Sampian peras; terbuat dari empat potong janur dibentuk menyerupai parabola di atasnya, merupakan lambang dari kesiapan diri kita dalam menerima intuisi, inisiasi, waranugraha dari Hyang Widhi yang nantinya akan kita pakai untuk melaksanakan Dharma. Sampian peras termasuk sampian metangga memiliki sisiknya 8 dibawah dan diatas memakai reringgitan, Sedangkan yg dibawahnya memakai seriuk, diantara bidang bawah dan bidang atas memiliki tangga terdiri dari 4 buah lidi,dengan isernya purwa daksina arah jarum jam, dengan demikian sampian peras memiliki makna sebagai berikut, memiliki sisiknya 8 sebagai simbol 8 kemaha kemuliaan hyang widhi astaaiswarya, memiliki iseh kekanan mengandung simbol tujuan menuju alam suniaamerta, memiliki 4 tangkai lidi sebagai tangganya adalah merupakan simbol kekuatan ajaran catur yoga,dalam arti untuk mencari alam suniaamerta, sesungguhnya dengan c...

Apa itu banten ajuman (Sodaan) ?

AJUMAN (SODAAN) Ajuman disebut juga soda (sodaan) dipergunakan tersendiri sebagai persembahan ataupun melengkapi daksina suci dan lain-lain. Bila ditujukan kehadapan para leluhur, salah satu peneknya diisi kunir ataupun dibuat dari nasi kuning, disebut “perangkat atau perayun” yaitu jajan serta buah-buahannya di alasi tersendiri, demikian pula lauk pauknya masing-masing dialasi ceper /ituk-ituk, diatur mengelilingi sebuah penek yang agak besar. Di atasnya diisi sebuah canang pesucian, canang burat wangi atau yang lain. Fungsi : Sarana yang dipakai untuk memuliakan Hyang Widhi (ngajum, menghormat, sujud kepada Hyang Widhi). Dalam mempersembahkan banten Soda/Ajuman ini bisa berdiri sendiri, atau dipersembahkan bersama kedalam suatu banten tertentu, misalnya untuk melengkapi banten pejati, menjadi bagian dalam banten ayaban tumpeng lima, tumpeng pitu, dan sorohan banten lainnya. Mantra: Saat menghaturkan banten Soda/Ajuman dapat menggunakan mantra  "Om Atma tatwatma suddh...