Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Makna Banten prayascita

                 BANTEN PRAYASCITA Secara arti kata Prayascita berasal dari kata pra-yas dan cita, yang didalamnya mengandung arti penyucian dari segala kesedihan atau juga kekotoran. Banten ini biasanya dipergunakan bila seseorang melakukan penglukatan (menghilangkan sebel/ kekotoran). Selain itu terkadang banten prayascita juga di gunakan untuk mengupacarai barang-barang yang bernilai ekonomis (misalnya, membeli sepeda motor baru atau barang- barang elektronik lainnya). Komponen atau Bahan Yang Terkandug dalam Banten Prayascita Banten Prayascita terdiri dari beberapa hal diantaranya adalah sbeagai berikut: Nampan atau nyiru, bisa juga keben sebagai simbol windhu memiliki makna kekuatan penyucian (pawitra). - Aled Sampian Nagasari - Sampian Padma -Jajan Uli, Bagina, Apem, Roti kukus, Cerorot dan sebagainya - Tape Gede, Pinang, Tebu Tempat nasi dari kelongkong - Daun tabia bun, daun dapdap dan padang lepas - Payuk pere berisi toya...

Apa Makna mulat sarira ?

                 OM SWASTYASTU Secara etmologi " Om Swastyastu" memiliki arti semoga selamat. Om Swastyastu merupakan salam panganjali yang digunakan oleh umat Hindu ketika membuka suatu acara, baik itu berupa rapat, sambutan, dan sebagainya. Selain itu, om swastyastu juga digunakan oleh umat Hindu untuk saling sapa ketika bertemu keluarga, orang tua, saudara, teman dan umat lainnya. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disumpulkan bahwa Om Swastyastu bermakna semoga selamat dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Jika dilihat dari artika katanya maka Om Swastyastu berasal dari bahasa Sanskerta yakni kata Om dan Su, Asti dan Astu. Om berarti Sanghyang Widhi Wasa (Brahman/Tuhan), Su berarti baik, Asti berarti berada dan Astu berarti semoga. Dengan demikian Om Swastyastu dapat diartikan sebagai semoga selamat atas lindungan Ida Sanghyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha  Esa.

Apa itu Sancita karma phala ?

               SANCITA KARMA PHALA             Photo : kegiatan kemanusiaan                             yayasan relawan bali Sancita Karma Phala merupakan salah satu bagian dari hukum karma phala diantaranya yakni Sancita Karma Phala, Prarabdha Karma Phala, dan Kriyamana Karma Phala.  Pada artikel ini kita akan membahas lebih spesifik mengenai Sancita Karma Phala. Secara etimologi Sancita Karma Phala dapat diartikan sebagai hasil yang diterima pada kehidupan sekarang atas perbuatan di kehidupan sebelumnya. Sancita Karma Phala juga dapat diartikan sebagai phala atau hasil perbuatan kita dalam kehidupan terdahulu yang belum habis pahalanya dinikmati dan masih merupakan sisa yang menentukan kehidupan kita sekarang. Karma Phala sendiri jika dilihat dari etimologi katanya maka berasal dari bahasa sanskerta dari kata Karma yang berar...

Apa Makna Tipat Dampulan ?

                MAKNA TIPAT DAMPULAN Tipat Dampulan merupakan salah satu tipat yang sangat berkaitan erat dengan Kajeng Kliwon.. Tipat Dampulan merupakan sebuah Tipat yang bentuknya menyerupai anak penyu (kura- kura), dibuat sedemikian rupa sebagai cerminan Sundaram keindahan) dalam sebuah upakara. Makna dari Tipat Dampulan adalah sebagai simbol sifat kedewasaan diri dalam menjalani hidup, segala pengalaman hidup baik suka maupun duka, manis maupun pahit, kebahagiaan dan bahkan kesengsaraan harus diterima dengan lapang dada. Kematangan jiwa sangat dipengaruhi oleh segala usaha dan keiklasan dalam menerima dan kesadaran akan hikmah dari setiap kejadian dalam hidup, dan semua itu tidak terlepas dari segala Karma, baik dari kehidupan saat ini maupun dari kehidupan sebelumnya. Semua sifat kedewasaan tersebut tercermin dari pengalaman hidup anak penyu (kura-kura), semenjak masih berupa telur sudah ditinggalkan dan menetas sendiri di pesisir...

Pemujaan Bhatara Sri Sedana

                    BHATARA SRI SEDANA Merupakan simbol bersatunya dualisme, purusa dan predana. Bhatara Sri Sedana, sering juga disebut dengan Sri Sadhana atau Sridhana, Rambut Sedana, merupakan 2 sosok personifikasi dari hyang widhi yaitu Dewi Sri dan Dewa Sedhana yang diyakini memberikan "taksu" kepada umat dalam hal rejeki, sehingga beliau dipuja oleh para pelaku ekonomi dan bisnis, baik pedagang maupun pengusaha. Beliau merupakan Dewa Kekayaan, Dewa kemakmuran, kemurnian, dan kedermawanan selalu dihubungkan dengan Dewi Laksmi. Bhatara Sri Sedana juga dipuja sebagai "Dewi Kesejahteraan" yang menganugerahkan harta kekayaan, emas-perak (sarwa mule), permata dan uang (dana) kepada manusia. Kegiatan peringatan hari turunnya "Sri Sedana" yang lazim disebut "Rambut Sedana" jatuh pada Budha Wage Kelawu (Buda Cemeng) merupakan odalan bagi uang maupun nafkah yang telah dianugerahkan Tuhan Yang Mahaesa kepada umat Manusia. Bhatari ...

Bhuta yadnya

               BHUTA YADNYA Kata Bhuta berasal dari suku kata"BHU" yang berarti menjadi, ada, gelap, berbentuk, mahluk. Kemudian kata "BHU" berkembang menjadi "BHUTA" yang artinya adalah telah dijadikan ataupun diwujudkan. Sedangkan untuk kata "KALA", berarti energi, waktu. Sehingga kata BHUTA KALA artinya adalah energy yang timbul dan mengakibatkan kegelapan. Bhuta Yadnya sebagai bagian dari Upacara Panca Yadnya disebutkan bahwa yadnya yang ditujukan kepada Bhuta Kala yang mengganggu ketentraman hidup manusia, Kekuatan-kekuatan yang bersitat negatir yang sering menimbulkan gangguan serta bencana, Tetapi dengan Bhuta Yadnya ini maka kekuatan - kekuatan tersebut akan dapat menolong dan melindungi kehidupan manusia dan alam semesta ini. Adapun Tujuan Upacara Bhuta Yadnya ini juga untuk memohon kehadapan Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) agar beliau memberi kekuatan lahir bathin, Juga untuk menyucikan dan menetralisir kekuatan - kekuatan...

Fungsi Api dalam Hindu

                                 Api Api merupakan salah satu sarana yang sangat penting dalam upacara agama Hindu. Penggunaan api sangat banyak kita jumpai sesuai dengan jenis yajna yang dilaksanakan. Ada yang menggunakan dupa, dipa, api, takep, pasepan dan lainya sebagainya. Api dalam keyakinan umat Hindu memiliki peranan dan makna yang sangat penting, dalam hubungannya dengan kegiatan ritual yadnya yang sebagaimana disebutkan bandanayudha dalam ritual segehan pada masyarakat Bali, api dapat berwujud Dupa, apinya sebagai lambang Dewa Agni api takep api yang dibuat dalam dua buah sabut kelapa. dll Dhupa atau dupa adalah nyala bara yang berisi wangi-wangian atau astanggi yang dipakai dalam upacara dan untuk menyelesaikan upacara.  Dipa yaitu api yang nyalanya sebagai lampu yang terbuat dari minyak kelapa. Api takep yaitu api sebagai sarana upacara dengan nyala bara yang terbuat dari kul...

Apa makna tumpek uye atau tumpek kandang ?

TUMPEK UYE ATAU TUMPEK KANDANG Tumpek Uye disebut juga Tumpek Wewalungan/Oton Wewalungan atau Tumpek Kandang, yaitu hari selamatan binatang-binatang piaraan (binatang yang dikandangkan) atau binatang ternak (wewalungan). Di dalam hari-hari suci agama Hindu di Bali terdapat enam jenis hari suci Tumpek, yaitu  1.Tumpek Uye (Tumpek Kandang) yaitu upacara selamatan untuk binatang.. 2.Tumpek Bubuh atau Tumpek Wariga yakni upacara selamatan untuk tumbuh-tumbuhan.. 3.Tumpek Landep yakni selamatan untuk senjata (yang terkait dengan piranti yang tajam).. 4.Tumpek Kuningan, selamatan untuk gamelan.. 5.Tumpek Wayang selamatan untuk wayang.. dan  6.Tumpek Krulut selamatan untuk unggas.  Umumnya upacara selamatan untuk unggas ini digabungkan pada hari Tumpak Uye. Dalam Lontar Sundarigama dinyatakan “Saniscara Kliwon Uye pinaka prakertining sarwa sato.” Artinya, hari itu hendaknya dijadikan tonggak untuk melestarikan semua jenis hewan.  Tumpek Kandang adalah upacara se...

Pengertian dan Makna Matur Piuning

PENGERTIAN DAN MAKNA MATUR PIUNING Kita sering mendengar kata matur piuning, bahkan kita juga sering terlibat dalam acara matur piuning.. Pengertian Matur Piuning Secara etimologi matur piuning berasal dari bahasa Jawa Kuno dari kata Matur dan Piuning.  Matur berarti menghadap, sedangkan Piuning yang artinya memberitahukan atau mengabarkan.  Lalu pertanyaannya siapa yang diberitahukan atau dikabarkan? Tentu kita harus memperhatikan tempat acara matur piuning tersebut dilaksanakan.  Dalam tradisi agama Hindu, matur piuning dilaksanakan ditempat suci seperti Pura, merajan( kemulan)dan lainnya. Matur piuning, dilaksanakan sebagai suatu upacara memohon restu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dan Para Batara atau leluhur agar diberi keselamatan. Matur piuning pada umumnya dilaksanakan ketika akan melakukan suatu kegiatan seperti tirtayatra, perjalanan liburan, melaksanakan suatu kegiatan seperti bazar, kuliah kerja nyata melakukan pujawali, saa...

Apa itu banten ajuman (Sodaan) ?

AJUMAN (SODAAN) Ajuman disebut juga soda (sodaan) dipergunakan tersendiri sebagai persembahan ataupun melengkapi daksina suci dan lain-lain. Bila ditujukan kehadapan para leluhur, salah satu peneknya diisi kunir ataupun dibuat dari nasi kuning, disebut “perangkat atau perayun” yaitu jajan serta buah-buahannya di alasi tersendiri, demikian pula lauk pauknya masing-masing dialasi ceper /ituk-ituk, diatur mengelilingi sebuah penek yang agak besar. Di atasnya diisi sebuah canang pesucian, canang burat wangi atau yang lain. Fungsi : Sarana yang dipakai untuk memuliakan Hyang Widhi (ngajum, menghormat, sujud kepada Hyang Widhi). Dalam mempersembahkan banten Soda/Ajuman ini bisa berdiri sendiri, atau dipersembahkan bersama kedalam suatu banten tertentu, misalnya untuk melengkapi banten pejati, menjadi bagian dalam banten ayaban tumpeng lima, tumpeng pitu, dan sorohan banten lainnya. Mantra: Saat menghaturkan banten Soda/Ajuman dapat menggunakan mantra  "Om Atma tatwatma suddh...

Makna Penggunaan Kajang Dalam Upacara Ngaben

Makna Penggunaan Kajang Dalam Upacara Ngaben Secara etimologi Kajang berasal dari bahasa Jawa Kuno yakni tirai atau tutup.  Kajang pada umumnya terbuat dari kain putih yang memiliki ukuran kurang lebih satu setengah meter. Dalam tradisi Hindu khusunya di Bali, kajang ditulisi aksara Modre dan aksara Swalalita kemudian diletempatkan pada pelengkungan orang yang akan diaben.  Kajang dalam tradisi Hindu Bali merupakan simbol (pengawak) dari badan rohani dan jasmani orang yang telah meninggal. Rerajahan yang terdapat pada kain putih orang yang diaben melambangkan lapisan badan rohani dan atman.  Sedangkan kain putih sendiri adalah lambang badan jasmani.  Rejahan yang digunakan pada kain putih merupakan lambang dari dewa-dewa manifestasi Sang Hyang Widhi.  Kajang pada umumnya dibuat dengan suatu upacara dan puja oleh pandita pemimpin upacara. Tahap pembuatan kajang,  dari awal sampai  melaspas menggunakan banten dan puja tertentu, hal ini dilaku...

Apa makna sampian peras ?

                        SAMPIAN PERAS  Sampian peras; terbuat dari empat potong janur dibentuk menyerupai parabola di atasnya, merupakan lambang dari kesiapan diri kita dalam menerima intuisi, inisiasi, waranugraha dari Hyang Widhi yang nantinya akan kita pakai untuk melaksanakan Dharma. Sampian peras termasuk sampian metangga memiliki sisiknya 8 dibawah dan diatas memakai reringgitan, Sedangkan yg dibawahnya memakai seriuk, diantara bidang bawah dan bidang atas memiliki tangga terdiri dari 4 buah lidi,dengan isernya purwa daksina arah jarum jam, dengan demikian sampian peras memiliki makna sebagai berikut, memiliki sisiknya 8 sebagai simbol 8 kemaha kemuliaan hyang widhi astaaiswarya, memiliki iseh kekanan mengandung simbol tujuan menuju alam suniaamerta, memiliki 4 tangkai lidi sebagai tangganya adalah merupakan simbol kekuatan ajaran catur yoga,dalam arti untuk mencari alam suniaamerta, sesungguhnya dengan c...

Apa makna ngayah yang sebenarnya ?

                             NGAYAH Kebanyakan orang jika mendengar kata ngayah diidentikan dengan kata gotong royong. Namun ngayah tidaklah sesederhana itu tetapi lebih pada tindakan yang berkaitan dengan kegiatan sosial yang dilandasi oleh hubungan manusia dengan Tuhan-Nya. Ngayah berasal dari kata ayah (Bahasa Bali) artinya pelayanan (Sewanam). Ngayah merupakan sebuah pelayanan tanpa mengharapkan hasil atau upah namun lebih menekankan pada sebuah pengabdian kepada Sang Pencipta yang didasari rasa tulus ikhlas. Beberapa kata yang hampir sama mewakili kata ngayah seperti “ ayah, ayahan, pengayah, ngayahang” atau “ ngopin, ngoopin, atau nguopin”. semua kata tersebut memiliki arti yang hampir sama namun berbeda dalam konteks pengunaannya. Ngayah biasanya dikenal pada saat upacara-upacara besar yang diselenggarakan Desa Pakraman atau Krama Desa seperti Piodalan di Pura Kahyangan Tiga. Sedangkan ngopin l...

Seberapa berharganya waktumu ?

                             WAKTU Waktu adalah yang paling penting dalam mempengaruhi proses kehidupan manusia, manusia menempatkan waktu sebagai hal yang sangat berharga keadaaan tersebut dikarenakan karena yang sudah berlalu tidak dapat terulang lagi. Mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknyakan mempengaruhi kehidupan baik, tingkah laku dan sikap dari setiap individu. Agama hindu meyakini pancasradha yang didalamnya menyangkut tentang karmaphala yaitu hasil dari perbuatan, dimana segala sesuatu yang kita lakukan sekarang maka itu yang kita peroleh pada kehidupan selanjutnya. Ada baiknya waktu yang sangat sedikit kita pergunakan dengan menamkan karma yang baik dengan melakukan kebaikan dan kesadaran tersebut kita tidak menyia-nyiakan waktu. Karena tujuan. Dengan terlaksananya hal itu maka sesuai dengan tujuan akhir dari pancasradha adalah mencapai kehidupan yang abadi yang dinamakan dengan Moksa.

Sudahkah kamu siap menikah ?

                             MENIKAH Menikah itu Bukan Hanya Soal Umur Dan Cinta Tetapi Harus Ada Komitmen Dan Persiapan Yang Matang Banyak yang beranggapan ketika umur sudah terbilang matang dan dirasa terlalu tua untuk belum menikah, Maka harus cepat cepat menikah karena dikejar usia yang kelamaan akan menua, namun apakah usia menentukan kesiapan kamu untuk melangkah ke pernikahan? Apa kamu siap menjalani kehidupan yang sesungguhnya? Menikah itu bukan soal umur ataupun cinta tetapi menikah itu adalah kesiapan antara lain : • siap bahagia • siap menderita • siap kecewa • siap terluka • siap berjuang dan siap menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing Tujuan dalam pernikahan bukan untuk berpikir sama akan tetapi berpikir bersama, Karena dalam perjalanan pasti akan ada beban, kewajiban dan tanggung jawab. Jika kita memiliki rumah besar, itu adalah berkat. Tetapi kita wajib membersihkannya setiap h...

Ada apa dengan hari Kajeng Kliwon ?

KAJENG KLIWON Kajeng kliwon adalah pertemuan akhir dari dua wewaran, yakni Tri Wara dan Panca Wara. Kala itu diyakini sebagai hari yang sangat sakral dan kental dengan aure magis. "Pada zama dulu ada kepercayaan masyarakat Bali untuk menetralisir suatu pengakit pada hari Kajeng kliwon”. Rahinan Kajeng Kliwon diperingati setiap 15 hari sekali, dan dapat dibagi menjadi 3, yaitu: • Kajeng Kliwon Uwudan (Kajeng Kliwon setelah bulan purnama) • Kajeng Kliwon Enyitan (Kajeng kliwon setelah bulan mati /tilem) • Kajeng Kliwon Pamelastali (Watugunung Runtuh,yang datang setiap 6 bulan sekali ) Pada zaman dulu ada kepercayaan masyarakat Bali untuk menetralisir suatu penyakit pada hari Kajeng kliwon. Maksudnya jika ada orang yang menderita sakit menahun seperti; Koreng, Gondongan, Bisul, yang tidak sembuh- sembuh. Maka sakit itu bisa dibuang. dengan cara menghaturkan segehan/ blabaran di penataran agung atau di pertigaan agung, lengkap dengan banten yang telah ditentukan. Bisanya d...

Apa itu Tat twam asi ?

                        TAT TWAM ASI Tat Twam Asi adalah ajaran moral yang bernafaskan Agama Hindu. Tat Twam Asi adalah ajaran filsafat Hindu yang mengajarkan tentang kesusilaan yang tanpa batas. Ajaran Tat Twan Asi mengajarkan kita bahwa, “Ia adalah kamu, saya adalah kamu dan semua makhluk adalah sama.” Ajaran Tat Twam Asi menuntun kita memiliki jiwa sosial dan memiliki keinginan untuk menolong orang lain, karena menolong orang lain sama dengan menolong diri sendiri. Menyakiti orang lain berarti pula menyakiti diri sendiri. Tat Twam Asi berasal dari kata Tat, artinya ia, Twam artinya kamu, dan Asi artinya adalah. Jadi kata Tat Twam Asi artinya” ia adalah kamu”, (Sumarni dan Raharjo, 2015:20). Manusia makhluk sosial Memerlukan manusia yang lainnya sebagai teman untuk berkomunikasi, melakukan pertimbangan-pertimbangan logis, bergotong royong, dan aktivitas biologis lainnya. Hubungan harmonis bukan hanya antar manusia...

Apa perbedaan Pandita dan Pinandita ?

PERBEDAAN PANDITA DAN PINANDITA Pandita dan Pinandita secara umum dikenal dengan nama orang suci, Yaitu seseorang yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan upacara baik dalam skala besar maupun skala kecil.. Orang suci juga dapat diartikan sebagai orang yang mampu menerima getaran-getaran gaib, memiliki mata batin dan dapat memancarkan kewibawaan rohani, serta dapat mewujudkan ketenangan dan penuh welas asih yang di sertai kemurnian lahir dan batin dalam mengamalkan ajaran agama. Apa yang membedakan Pandita dan Pinandita??? Pengertian Pandita Pandita adalah golongan orang suci yang telah dwijati yaitu orang suci yang melakukan penyucian diri tahap lanjut atau madiksa.  Orang yang telah melaksanakan proses madiksa disebut orang yang lahir dua kali.  Kelahiran yang pertama dari kandungan ibu, sedangkan kelahiran kedua dari kaki seorang guru rohani (Dang Acarya) atau Nabe dan  Setelah melakukan proses madiksa, orang suci tersebut diberi gelar Sulinggih atau Pand...