Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Kwangen dan Jenis nya dalam Hindu

                KWANGEN DAN JENISNYA kata kewangen berasal dari kata wangi, ditambah awalan ka dan akhiran an, sehingga menjadi kawangian, kawangen atau kewangen.  Wangi artinya harum, miyik. Dengan demikian kewangen berfungsi sebagai sarana untuk mengharumkan nama Ida Sanghyang Widhi Wasa.  Kata kawangian sesuai dengan kaidah (sandi suara) setelah disandikan, menjadi kawangen anuswara atau kewangen/kwangen. Bentuk kewangen mengambil atau meniru bentuk aksara Ongkara (Omkara), simbul Ida Sanghyang Widhi Wasa. Kojongnya yang terbuat dari daun pisang berbentuk kerucut terbalik adalah simbul angka tiga (badan) dari Omkara.  Sedangkan ardhacandra atau bentuk bulan sabitnya adalah lubang kojong. Windu (matahari, bulat) dilambangkan oleh pis bolong. Dan nada atau bintangnya dilambangkan oleh sampiyan (dari rangkaian janur, porosan silih asih) berbentuk segi tiga yang menyembul di atas kojong. Benang tri datu (tiga warna) yang dipergunakan untuk mengikat kewangen tersebut, terdiri

Ketupat jenis dan penggunaan dalam Hindu

               JENIS KETUPAT / KETIPAT Di postingan sebelumnya kita sudah membahas apa itu ketipat / ketupat dan maknanya. Bagi yang belum membacanya, bisa dicek ya Nah, sekarang kita akan membahas Jenis dan penggunaan ketipat dalam banten  yaitu : 1. Ketipat adegan, bagia, cakra, lawang dan pebangkit, dipergunakan sebagai sarana pelengkap banten pebangkit. 2. Ketipat blayag dan tumpeng dipergunakan sebagai pelengkap banten waktu upacara di sawah. 3. Ketipat blekok dipergunakan sebagai sarana pelengkap sesajen pengambeyan 4. Ketipat dampulan, galeng, gangsa, gong dan lepet dipergunakan sebagai sarana pelengkap sesajen aci. 5. Ketipat kelanan dipergunakan sebagai sarana pelengkap sesajen soroh-sorohan. 6. Ketipat kukur dipergunakan sebagai sarana pelengkap Sesajen pengambeyan, prayascita dan pulagembal. 7. Ketipat luh muani, pusuh dan tulud dipergunakan sebagai sarana pelengkap sesajen lis 8. Ketipat nasi dipergunakan sebagai sarana pelengkap sesajen suci. 9. Ketipat pagehan

Apa Sih Makna Ketupat ?

                           KETUPAT Apa sih makna ketupat ? Dalam Upacara yadnya, umat Hindu banyak sekali mempergunakan ketipat (ketupat) sebagai sarana pelengkap banten.  Ketipat atau ketupat termaksud biasanya dibuat dari janur yakni daun kelapa yang masih muda, lalu dianyam sedemikian rupa sehingga dapat diisi beras. Setelah dimasak, maka jadilah ketipat.  Makna dari setiap ketipat, selain berfungsi sebagai pelengkap banten, bertujuan pula untuk memperkuat nilai itu. persembahan yang dilambangkan oleh bentuk ketupat Persembahan dalam Agama Hindu dapat berwujud bunga (puspham), buah (phalam) dan biji-bijian (bija) isi sarwa alam. Bahan ketipat adalah beras (biji-bijian) sebagai hasil alam dan diolah menjadi "nasi yang dapat disurud untuk dimakan sebagai penghasil tenaga buat tubuh.  Bentuk ketipat disesuaikan dengan tujuan pembuatan banten upacara dimaksud. Rekomendasi Buku :  Order : Shopee/Tokopedia/Instagram KLIK DISINI ! Whatsapp  081 805 71 2015 Suda

Genta dan Getaran Magis Spiritualnya

                             GENTA Genta dan Getaran Magis Spiritualnya Dalam setiap upacara yadnya, kita sering kali mendengar suara bajra atau genta. Boleh jadi tidak banyak orang yang memperhatikan apa yang dapat diharapkan dari suara genta itu. Sebenarnya yang diutamakan dari genta sebagai pengiring suatu upacara yadnya adalah getaran magis spiritual yang dipancarkan oleh bunyi genta itu.  Bunyi genta sebenarnya merupakan pertanda atau lengeran bahwa Ida Bhatara akan turun ke jagat raya ini. Bila mempergunakan "saa konteng" maka bunyi genta biasanya mengikuti irama tabuh pisan yaitu neng-neng-neng- neng.  Sedangkan jika menggunakan puja sang Kulputih atau Kusuma Dewa, maka irama yang dipakai adalah tabuh kalih yakni nong- neng-nong-neng (kadi lembu amangan dukut).  Bunyi genta tabuh pisan atau tabuh kalih inilah yang dapat menyentuh hati nurari mereka yang menghaturkan yadnya. Kuat lemahnya getaran magis itu tergantung dari kekuatan batin dari yang membunyikan

Apa itu Bhutakala ?

                 BHUTA KALA Apa itu Bhutakala ? Kata bhuta" berasal dari bahasa Sanskerta "bhu" yang berarti iadi atau menjadi.  Bhuta dengan demikian berarti telah terjadi atau telah "dijadikan, telah tercipta atau telah "diciptakan" Segala yang ada di alam semesta ini adalah "bhuta" artinya yang telah dijadikan atau diciptakan oleh Tuhan, meski dengan beberapa perbedaan.  Manusia "dibhutakan" atau diciptakan dengan tri Dramana: sabda, bayu. idep, maksudnya bersuara, bergerak dan berpikir. sedangkan binatang "dibhutakan" diciptakan dengan dwi pramana : sabda dan bayu, bersuara dan bergerak. Tumbuh- tumbuhan dibhutakan" atau diciptakan dengan eka pramana. yaitu bayu saja. jadi tidak bersuara dan tidak berpikir. Selanjutnya "kala" berarti maut, menghancurkan, merusak atau mengganggu. Dengan demikian bhutakala dapat diartikan sebagai sesuatu yang telah dicitakan oleh Tuhan dengan sifat- sifat yang dapa

Apa sih Makna Banten Pejati ?

                             PEJATI Apa sih makna Pejati ? Sudah menjadi tradisi bagi umat Hindu di Bali. bahwa setiap hendak memulai sesuatu pekerjaan, terlebih dahulu dihaturkan banten pejati.  Mengapa begitu ? Jika masalah ini ditanyakan kepada orang-orang tua, jawabannya tentu bervariasi. Tetapi intinya mungkin sama.  Katanya, jika ingin pekerjaan berhasil, awalilah niat itu dengan kesungguhan hati dan ketetapan hati serta jangan lupa matur piuning kepada Ida Sanghyang Widhi.  Kesungguhan hati dan ketetapan atau keteguhan hati ini sesungguhnyamerupakankesejatian diri manusiauntuk melakukan sesuatu tindakan. Kesejatian diri inilah yang diwujudkan dengan banten pejati. Sebagaimana banten pada umumnya, maka banten pejati juga ada tingkatannya. Ada yang dibuat secara sederhana, menengah dan besar, tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilakukan.  Pejati untuk kerja ngotonin dapat berbentuk sodaan saja. Sedangkan banten pejati untuk nuwur Pedanda, selain banten hendaknya

Apa itu Banten Bebangkit ?

                  BANTEN BEBANGKIT Apa itu Banten Bebangkit ? Banten bebangkit adalah simbol isi dunia dan planet alam semesta.  Sesajen ini berfungsi sebagai tataban, dipersembahkan kepada Dewi Durga dan para bhuta kala.  Banten ini berbentuk seperti balai-balai bertingkat, dibuat dari bambu dan merupakan kumpulan beberapa sesajen dengan berbagai jenis jajan warna warni, melambangkan isi dunia dan jagat raya.  Banten ini merupakan pelengkap dari banten gayah (bagian-bagian tulang dari tubuh seekor babi). Untuk muput banten bebangkit (berlainan halnya dengan mlaspas bade atau singa) sebaiknya adalah mereka yang telah medwijati,  agar persembahan tersebut tidak sia-sia, berhasil sesuai dengan tujuannya.  Bila tidak memungkinkan. karena tidak ada Pendeta, dapat pula dipuput oleh Pinandita, Pemangku, Tukang Banten atau siapa saja yang layak untuk nganteb banten tersebut. Rekomendasi Buku : Shopee/Tokopedia/Instagram/Whatsapp KLIK DISINI !

Apa itu Banten Catur ?

                  BANTEN CATUR Apa itu Banten Catur ? Banten catur adalah sesajen yang dihaturkan kepada catur dewata, empat dewata utama.  Keempat dewata dimaksud adalah Dewa Iswara dengan simbul berwarna putih, berstana di arah timur, Dewa Brahmadengan simbul berwarna merah, berstana di arah selatan, Dewa Mahadewa dengan simbul berwarna kuning. berstana di arah barat dan Dewa Wisnu dengan simbul berwarna hitam, berstana di arah utara Banten catur terdiri dari nasi beserta lauk-pauknya, jajan, pisang, tape dan tebu, yang masing-masing berwarna catur warna : putih, merah, kuning dan hitam, serta empat buah periuk kecil berisi bunga, beras (bija catur warna) dengan alas nyiru. Banten catur harus dibuat oleh seseorang yang batinnya sudah suci dan bersih, berlainan dengan banten lainnya,  karena sesajen catur ini amat penting dan utama, berfungsi untuk memohon kepada Sang Hyang Catur Dewata agar jagat dengan segenap isinya ini rahayu, aman dan sentosa.  Orang yang mampu berbua

Apa itu Banten Daksina ?

                 BANTEN DAKSINA Apa itu banten daksina Daksina merupakan sarana upacara atau banten yang paling sering dipakai pada saat upacara yadnya.  Menurut Rontal Prembon Bebanten, upacara yadnya tidak bisa dikatakan sukses manakala tidak disertai dengan daksina. Daksina diposisikan sebagai Yadnya Patni" sebagai saktinya" suatu upacara yadnya. Sakti berarti kuat. Kekuatannya terletak pada daksina. Bahkan ada yang menyatakan bahwa pemujaan tanpa daksina akan merusak indria. Bisa menimbulkan buta dan tuli. juga dapat menghilangkan jasa dan usaha atau yasa dan kirti. Sebaliknya sesajian yang hanya menggunakan daksina saja tanpa disertai upacara, juga dapat menimbulkan akibat buruk, yang sama buruknya dengan pemujaan tanpa daksina.  Kitab Bhagawadgita XVII.13 menyatakan bahwa yadnya yang tidak disertai dengan daksina diartikan sebagai yadnya yang mutunya tidak baik (tamasika yadnya). Daksina berasal dari bahasa Sanskerta yang mempunyai berbagai arti : menghormat

Apa itu atma ?

                      Atma Apa itu Atma ? Atma adalah percikan kecil dari brahman. Yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan yang berada di dalam tubuh manusia.  Dengan adanya atma manusia itu hidup. Begitu atma meninggalkan tubuh manusia, maka matilah manusia itu.  Jika sewaktu hidup manusia tersebut berbuat kebaikan, menjalankan dharma agama dengan patuh. maka patuh setelah meninggal atmanya akan bersatu atau manunggal dengan Sanghyang Pramatma atau Sanghyang Widhi.  Jika semasa hidup perilakunya banyak yang bertentangan dengan dharma, maka dia akan numitis atau mengalami punarbhawa, menjelma kembali ke dunia ini. Karena atma itu merupakan Hyang Widhi yang berada dalam tubuh manusia, maka atma itupun memiliki sifat-sifat ke Tuhanan.  Dia bersifat wyapi wyapaka dan nirwikara, meresap dan berada dimana-mana. Atma ini tidak berwujud, tak terpikirkan, dapat berada di mana-mana, tetapi juga tidak berada di mana- mana.  Atma ini sulit diterjemahkan atau dicari padanannya dalam

Api Takep Penjelasan dan Maknanya Agama Hindu

                        API TAKEP Saat hari-hari suci tertentu seperti kajeng kliwon, kita bisa melihat di depan rumah umat Hindu, ada sabut kelapa yang berisi api yang kita sebut api takep Api takep atau api cakep adalah api yang dibentuk dengan dua buah sabut kelapa yang ditakepkan" atau "dicakepkan dan membentuk tanda silang atau swastika. Diagram swastika itulah ciri hakiki api takep itu.  Tujuan api takep adalah untuk memohon kepada Tuhan agar segala macam upacara, besar maupun kecil, selalu berjalan dengan selamat,  baik dalam Dewa yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya, lebih-lebih lagi Bhuta Yadnya. Pemakaian api takep erat kaitannya dengan kegiatan mesegehan. Mesegeh berarti memberikan segeh atau makanan kepada buta kala.  Buta kala adalah makhluk yang memang ada tetapi tidak dapat dilihat secara kasat mata.  Dengan memberikan segehan atau makanan, disertai api takep, diharapkan buta kala itu pergi ke tempat mereka masing-masing dan tidak menggan