Langsung ke konten utama

Apa itu Sapta Timira ?

                     SAPTA TIMIRA

Sapta Timira terdiri dari Sapta dan Timira.
Sapta artinya tujuh, sedangkan Timira artinya kegelapan. Jadi Sapta Timira artinya tujuh macam kegelapan. 

Yang dimaksud dengan tujuh kegelapan ialah tujuh hal yang menyebabkan pikiran orang menjadi gelap. 

Kegelapan pikiran ini dapat menimbulkan tingkah laku yang jelek dan menyimpang dari ajaran agama. Ketujuh kegelapan itu adalah:

a. Surupa artinya gelap atau mabuk karena ketampanan. Ketika merasa memiliki wajah tampan / cantik, memiliki badan yang bagus, kita tidak boleh menjadi sombong dan lupa diri. Gunakanlah itu untuk meningkatkan kualitas diri

b. Dhana artinya gelap atau mabuk karena kekayaan. Ketika merasa memiliki kekayaan yang banyak, kita tidak perlu merasa angkuh dan lupa diri. Gunakanlah untuk membantu sesama yang membutuhkan

c. Guna artinya gelap atau mabuk karena kepandaian. Kepandaian yang kita miliki hendaknya digunakan untuk hal positif. Jangan sampai karena merasa pandai, sampai harus membodohi orang lain

d. Kulina artinya gelap atau mabuk karena keturunan. Lahir di keluarga yang memiliki gelar atau keturunan bangsawan, hendaknya menjadikan kita sebagai panutan. Jangan sampai keturunan menjadikan kita mabuk, apalagi sampai mengaku kelahiran bangsawan, padahal tidak😅

e. Yowana artinya gelap atau mabuk karena keremajaan. Masa remaja adalah masa yang tepat untuk memulai meningkatkan kualitas diri, jangan sampai disaat remaja kita menjadi arogan dan menang sendiri karena alasan menikmati masa muda

f. Kasuran artinya gelap atau mabuk karena kemenangan. Meskipun kita merasa diri sudah menang, jangan sampai kemenangan membuat kita lupa diri. Rayakan kemenangan dengan sewajarnya

g. Sura artinya mabuk karena minuman keras. Minuman keras yang mengandung alkohol seperti arak biasanya dijadikan tetabuh / Beboreh.

Akhir-akhir ini beredar info arak yang di campur dengan kopi, bisa dijadikan obat. Saya tidak tau kebenarannya secara ilmiah.

Jika diminum satu sloki mungkin masih baik, namun jika diminum berlebihan akan membuat mabuk dan berdampak buruk bagi kesadaran kita.

Apalagi mabuknya sampai menyengsarakan masyarakat dan membuat keributan di masyarakat😪, itu tidak disarankan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa perbedaan Pandita dan Pinandita ?

PERBEDAAN PANDITA DAN PINANDITA Pandita dan Pinandita secara umum dikenal dengan nama orang suci, Yaitu seseorang yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan upacara baik dalam skala besar maupun skala kecil.. Orang suci juga dapat diartikan sebagai orang yang mampu menerima getaran-getaran gaib, memiliki mata batin dan dapat memancarkan kewibawaan rohani, serta dapat mewujudkan ketenangan dan penuh welas asih yang di sertai kemurnian lahir dan batin dalam mengamalkan ajaran agama. Apa yang membedakan Pandita dan Pinandita??? Pengertian Pandita Pandita adalah golongan orang suci yang telah dwijati yaitu orang suci yang melakukan penyucian diri tahap lanjut atau madiksa.  Orang yang telah melaksanakan proses madiksa disebut orang yang lahir dua kali.  Kelahiran yang pertama dari kandungan ibu, sedangkan kelahiran kedua dari kaki seorang guru rohani (Dang Acarya) atau Nabe dan  Setelah melakukan proses madiksa, orang suci tersebut diberi gelar Sulinggih atau Pandita.. Pandita

Apa makna sampian peras ?

                        SAMPIAN PERAS  Sampian peras; terbuat dari empat potong janur dibentuk menyerupai parabola di atasnya, merupakan lambang dari kesiapan diri kita dalam menerima intuisi, inisiasi, waranugraha dari Hyang Widhi yang nantinya akan kita pakai untuk melaksanakan Dharma. Sampian peras termasuk sampian metangga memiliki sisiknya 8 dibawah dan diatas memakai reringgitan, Sedangkan yg dibawahnya memakai seriuk, diantara bidang bawah dan bidang atas memiliki tangga terdiri dari 4 buah lidi,dengan isernya purwa daksina arah jarum jam, dengan demikian sampian peras memiliki makna sebagai berikut, memiliki sisiknya 8 sebagai simbol 8 kemaha kemuliaan hyang widhi astaaiswarya, memiliki iseh kekanan mengandung simbol tujuan menuju alam suniaamerta, memiliki 4 tangkai lidi sebagai tangganya adalah merupakan simbol kekuatan ajaran catur yoga,dalam arti untuk mencari alam suniaamerta, sesungguhnya dengan cara menyatukan pelaksanaan arti ajaran catur yoga yaitu -ajaran

Apa itu banten ajuman (Sodaan) ?

AJUMAN (SODAAN) Ajuman disebut juga soda (sodaan) dipergunakan tersendiri sebagai persembahan ataupun melengkapi daksina suci dan lain-lain. Bila ditujukan kehadapan para leluhur, salah satu peneknya diisi kunir ataupun dibuat dari nasi kuning, disebut “perangkat atau perayun” yaitu jajan serta buah-buahannya di alasi tersendiri, demikian pula lauk pauknya masing-masing dialasi ceper /ituk-ituk, diatur mengelilingi sebuah penek yang agak besar. Di atasnya diisi sebuah canang pesucian, canang burat wangi atau yang lain. Fungsi : Sarana yang dipakai untuk memuliakan Hyang Widhi (ngajum, menghormat, sujud kepada Hyang Widhi). Dalam mempersembahkan banten Soda/Ajuman ini bisa berdiri sendiri, atau dipersembahkan bersama kedalam suatu banten tertentu, misalnya untuk melengkapi banten pejati, menjadi bagian dalam banten ayaban tumpeng lima, tumpeng pitu, dan sorohan banten lainnya. Mantra: Saat menghaturkan banten Soda/Ajuman dapat menggunakan mantra  "Om Atma tatwatma suddh