MERU DAN FUNGSINYA
Meru dan Fungsinya
Mitologi meru dapat dijelaskan demikian. Meru adalah nama
Gunung di Sorga. Salah satu puncaknya disebut Kailasa
yang katanya merupak tempat bersemayamnya Bhatara Siwa.
Gunung itu lalu diturunkan ke dunia yaitu India menjadi Gunung Mahameru.
Menurut Kitab Tantupanggalaran sebagian dibawa ke pulau Jawa menjadi Gunung Sumeru. Yang Sekarang disebut Gunung Semeru.
Di Bali meru dipandang sebagai tiruan Gunung
Meru yang ada di sorga. Demikianlah mitologi meru.
Dalam kenyataan sekarang kita dapatkan bangunan-
dapatkan bangunan-bangunan meru pada beberapa Pura, terutama Pura-Pura besar
yang ada hubungannya dengan raja, penguasa zaman dahulu.
Meru itu atapnya bertingkat-tingkat dan jumlah tingkatnya
selalu ganjil seperti tiga, lima, tujuh, sembilan dan sebelas dan
semakin keatas semakin kecil.
Jumlah tingkat yang ganjil ini
menunjukkan kalepasan, sebab jumlah yang genap dipandang
sebagai rwa bhineda artinya dapat menciptakan sesuatu yang
baru. Sedangkan yang ganjil tidak akan melahirkan apa-apa lagi.
Pada umumnya yang dipuja di meru adalah Bhatara-
Bhatari yang distanakan disana. Semakin banyak tingkat meru
biasanya menunjukkan semakin agung Bhatara-Bhatari yang
dilinggihkan di meru itu.
Arwah suci para raja biasanya distanakan
dalam meru dengan tingkat sebelas, sedangkan arwah suci orang
kedua dalam suatu kerajaan, misalnya Patih Agung, distanakan
dalam meru bertingkat sembilan.
Demikianlah semakin rendah
jabatannya, maka arwah sucinya distanakan pada meru dengan
tingkatan yang lebih rendah juga.
Rekomendasi Buku :
Shopee/Tokopedia/Instagram
Whatsapp
081 805 71 2015
(Sudarma)
Komentar
Posting Komentar