KAHYANGAN TIGA
Kahyangan Tiga terdiri dari dua kata yaitu kahyangan dan tiga.
Kahyangan berasal dari kata "hyang" yang berarti suci mendapat awalan "ka" dan akhiran "an", sehingga menjadi "kahyangan" yang artinya menunjukkan tempat
Sedangkan tiga artinya tiga.
Jadi Kahyangan Tiga adalah tiga buah tempat suci, yaitu Pura Puseh, Pura Dalem, dan Pura Desa atau disebut pula Pura Bale Agung dalam setiap Desa Adat atau Pakraman
Tri Murti yang kita bahas pada postingan sebelumnya, merupakan Dewa-dewa yang berstana di Kahyangan Tiga ini.
Dewa Brahma berstana di Pura Desa, Dewa Wisnu di Pura Puseh, dan Dewa Siwa di Pura Dalem
Dalam Tri Hita Karana terdapat unsur Parahyangan. Pada postingan beberapa yang lalu sudah kita bahas.
Nah, Kahyangan Tiga merupakan salah satu unsur dari Trihita Karana yaitu unsur parahyangan dari setiap desa adat di Bali.
Kahyangan Tiga pada setiap Desa Adat di Bali dirintis oleh Mpu Kuturan ketika pemerintahan raja suami istri Udayana dan Gunapriya Darmapatni pada abad 10M.
Kamu bisa baca lebih lengkap tentang sejarah Desa Adat pada Buku Bali Membat DISINI
Semoga dengan adanya konsep Kahyangan Tiga di masing-masing desa Pakraman atau desa adat, memperkuat bhakti kita kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Komentar
Posting Komentar