Langsung ke konten utama

Mengenal Catur Guru dan Bagian-bagiannya

                            Catur Guru

Mohon maaf teman-teman semua, baru bisa update artikelnya😅

Oh iya, ada yang pernah mendengar atau membaca Catur Guru ?

Jika belum atau lupa, yuk kita bahas

===

Apa itu Catur Guru ?
Catur Guru berasal dari Bahasa Sanskerta dari kata Catur artinya empat dan kata

Guru berasal dari dua suku kata Sanskerta yaitu Gu dan Ru. 

===

Gu merupakan kependekan  dari kata Gunatitha yang berarti tidak terbelenggu oleh materi. 

Ru kependekan dari kata Rupavarjitha yang artinya mampu mengubah (menyebrangkan) orang lain dari lautan sengsara

===

Guru juga berarti orang yang digugu dan ditiru

Jadi Catur Guru berarti empat Guru yang harus dihormati didalam mencari kesucian serta keutamaan hidup.

===

Bagian-bagian Catur Guru
Yang termasuk dalam bagian-bagian Catur Guru, Yaitu

a. Guru Rupaka atau Guru Reka adalah orangtua kita. Kita menghormati orang tua kita dengan mendengarkan nasehatnya, merawatnya, dan membuatnya bahagia

===

b. Guru Pengajian adalah guru yang mengajar di sekolah, Salah satu cara menghormatinya yaitu dengan mengikuti pelajaran, mengerjakan tugas-tugas. 

Meskipun daring, guru disekolah juga tetap harus dihormati ketika menjelaskan materi

===

c. Guru Wisesa adalah pemerintah, kita dapat menghormati pemerintah dengan menjalankan aturan yang telah dibuat, dan

memberikan masukan dengan bijak jika peraturan tersebut kurang masuk akal atau keliru

===

d. Guru Swadhyaya adalah Ida Sang Hyang Widhi Wasa yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Kita wajib bersyukur dan menghormatinya dengan cara Sembahyang, 

Ngayah ke tempat-tempat suci, membaca Buku-buku Agama Hindu, dll..

===

Jadi setelah tau Catur Guru dan bagian-bagiannya, yuk kita menghormati Catur Guru dengan kegiatan positif kita sehari-hari. Semoga membantu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa perbedaan Pandita dan Pinandita ?

PERBEDAAN PANDITA DAN PINANDITA Pandita dan Pinandita secara umum dikenal dengan nama orang suci, Yaitu seseorang yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan upacara baik dalam skala besar maupun skala kecil.. Orang suci juga dapat diartikan sebagai orang yang mampu menerima getaran-getaran gaib, memiliki mata batin dan dapat memancarkan kewibawaan rohani, serta dapat mewujudkan ketenangan dan penuh welas asih yang di sertai kemurnian lahir dan batin dalam mengamalkan ajaran agama. Apa yang membedakan Pandita dan Pinandita??? Pengertian Pandita Pandita adalah golongan orang suci yang telah dwijati yaitu orang suci yang melakukan penyucian diri tahap lanjut atau madiksa.  Orang yang telah melaksanakan proses madiksa disebut orang yang lahir dua kali.  Kelahiran yang pertama dari kandungan ibu, sedangkan kelahiran kedua dari kaki seorang guru rohani (Dang Acarya) atau Nabe dan  Setelah melakukan proses madiksa, orang suci tersebut diberi gelar Sulinggih atau Pandita.. Pandita

Apa makna sampian peras ?

                        SAMPIAN PERAS  Sampian peras; terbuat dari empat potong janur dibentuk menyerupai parabola di atasnya, merupakan lambang dari kesiapan diri kita dalam menerima intuisi, inisiasi, waranugraha dari Hyang Widhi yang nantinya akan kita pakai untuk melaksanakan Dharma. Sampian peras termasuk sampian metangga memiliki sisiknya 8 dibawah dan diatas memakai reringgitan, Sedangkan yg dibawahnya memakai seriuk, diantara bidang bawah dan bidang atas memiliki tangga terdiri dari 4 buah lidi,dengan isernya purwa daksina arah jarum jam, dengan demikian sampian peras memiliki makna sebagai berikut, memiliki sisiknya 8 sebagai simbol 8 kemaha kemuliaan hyang widhi astaaiswarya, memiliki iseh kekanan mengandung simbol tujuan menuju alam suniaamerta, memiliki 4 tangkai lidi sebagai tangganya adalah merupakan simbol kekuatan ajaran catur yoga,dalam arti untuk mencari alam suniaamerta, sesungguhnya dengan cara menyatukan pelaksanaan arti ajaran catur yoga yaitu -ajaran

Apa itu banten ajuman (Sodaan) ?

AJUMAN (SODAAN) Ajuman disebut juga soda (sodaan) dipergunakan tersendiri sebagai persembahan ataupun melengkapi daksina suci dan lain-lain. Bila ditujukan kehadapan para leluhur, salah satu peneknya diisi kunir ataupun dibuat dari nasi kuning, disebut “perangkat atau perayun” yaitu jajan serta buah-buahannya di alasi tersendiri, demikian pula lauk pauknya masing-masing dialasi ceper /ituk-ituk, diatur mengelilingi sebuah penek yang agak besar. Di atasnya diisi sebuah canang pesucian, canang burat wangi atau yang lain. Fungsi : Sarana yang dipakai untuk memuliakan Hyang Widhi (ngajum, menghormat, sujud kepada Hyang Widhi). Dalam mempersembahkan banten Soda/Ajuman ini bisa berdiri sendiri, atau dipersembahkan bersama kedalam suatu banten tertentu, misalnya untuk melengkapi banten pejati, menjadi bagian dalam banten ayaban tumpeng lima, tumpeng pitu, dan sorohan banten lainnya. Mantra: Saat menghaturkan banten Soda/Ajuman dapat menggunakan mantra  "Om Atma tatwatma suddh