Langsung ke konten utama

Apa itu Sad Kerti ?

                       SAD KERTI
Sad” artinya enam dan “Kerti” artinya upaya untuk menjaga kesucian atau menjaga keseimbangan. 

Sad Kerti berarti enam upaya untuk menjaga keseimbangan jagad alam semesta ini, dimana semuanya saling berkaitan erat satu sama lain. 

Hal ini sesuai  dengan tujuan tertinggi dalam Hindu yaitu “moksartham jagadhita ya ca iti dharma”, 

yang berarti: dengan dharma kita mewujudkan kedamaian semua mahluk dan keharmonisan alam semesta [jagadhita], serta mencapai pembebasan dari roda samsara [moksartham].

Bagian-bagian sad kerti, yaitu:

1. Jana Kerti, menegakkan kesucian atau keseimbangan diri kita sendiri.

2. Jagat Kerti, menjaga kesucian atau keharmonisan hubungan antara semua mahluk di alam ini.

3. Samudera Kerti, menjaga kesucian atau kelestarian pantai dan lautan.

4. Wana Kerti, menjaga kesucian atau kelestarian hutan dan pegunungan, yaitu : 

a. Maha Wana, hutan rimba masih asli dan belum tersentuh manusia, 

b. Tapa Wana, hutan suci tempat dimana para yogi membuat pusat pertapaan atau pesraman

c. Sri Wana, kawasan hutan yang dimanfaatkan sebagai sumber kemakmuran ekonomi.

5. Danu Kerti, menjaga kesucian atau kelestarian sumber-sumber air tawar seperti danau, berbagai sumber mata air dan sungai/tukad seperti pelaksanaan upacara labuh gentuh dll.

6. Atma Kerti, menegakkan kesucian atman atau jiwa-jiwa yang telah meninggalkan dunia material ini.

Demikianlah bagian-bagian dari sad kerti. Mari kita jaga dan lestarikan alam ini. Itu adalah salah satu cara kita untuk menjaga keharmonisan hidup ini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa perbedaan Pandita dan Pinandita ?

PERBEDAAN PANDITA DAN PINANDITA Pandita dan Pinandita secara umum dikenal dengan nama orang suci, Yaitu seseorang yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan upacara baik dalam skala besar maupun skala kecil.. Orang suci juga dapat diartikan sebagai orang yang mampu menerima getaran-getaran gaib, memiliki mata batin dan dapat memancarkan kewibawaan rohani, serta dapat mewujudkan ketenangan dan penuh welas asih yang di sertai kemurnian lahir dan batin dalam mengamalkan ajaran agama. Apa yang membedakan Pandita dan Pinandita??? Pengertian Pandita Pandita adalah golongan orang suci yang telah dwijati yaitu orang suci yang melakukan penyucian diri tahap lanjut atau madiksa.  Orang yang telah melaksanakan proses madiksa disebut orang yang lahir dua kali.  Kelahiran yang pertama dari kandungan ibu, sedangkan kelahiran kedua dari kaki seorang guru rohani (Dang Acarya) atau Nabe dan  Setelah melakukan proses madiksa, orang suci tersebut diberi gelar Sulinggih atau Pandita.. Pandita

Apa makna sampian peras ?

                        SAMPIAN PERAS  Sampian peras; terbuat dari empat potong janur dibentuk menyerupai parabola di atasnya, merupakan lambang dari kesiapan diri kita dalam menerima intuisi, inisiasi, waranugraha dari Hyang Widhi yang nantinya akan kita pakai untuk melaksanakan Dharma. Sampian peras termasuk sampian metangga memiliki sisiknya 8 dibawah dan diatas memakai reringgitan, Sedangkan yg dibawahnya memakai seriuk, diantara bidang bawah dan bidang atas memiliki tangga terdiri dari 4 buah lidi,dengan isernya purwa daksina arah jarum jam, dengan demikian sampian peras memiliki makna sebagai berikut, memiliki sisiknya 8 sebagai simbol 8 kemaha kemuliaan hyang widhi astaaiswarya, memiliki iseh kekanan mengandung simbol tujuan menuju alam suniaamerta, memiliki 4 tangkai lidi sebagai tangganya adalah merupakan simbol kekuatan ajaran catur yoga,dalam arti untuk mencari alam suniaamerta, sesungguhnya dengan cara menyatukan pelaksanaan arti ajaran catur yoga yaitu -ajaran

Apa itu banten ajuman (Sodaan) ?

AJUMAN (SODAAN) Ajuman disebut juga soda (sodaan) dipergunakan tersendiri sebagai persembahan ataupun melengkapi daksina suci dan lain-lain. Bila ditujukan kehadapan para leluhur, salah satu peneknya diisi kunir ataupun dibuat dari nasi kuning, disebut “perangkat atau perayun” yaitu jajan serta buah-buahannya di alasi tersendiri, demikian pula lauk pauknya masing-masing dialasi ceper /ituk-ituk, diatur mengelilingi sebuah penek yang agak besar. Di atasnya diisi sebuah canang pesucian, canang burat wangi atau yang lain. Fungsi : Sarana yang dipakai untuk memuliakan Hyang Widhi (ngajum, menghormat, sujud kepada Hyang Widhi). Dalam mempersembahkan banten Soda/Ajuman ini bisa berdiri sendiri, atau dipersembahkan bersama kedalam suatu banten tertentu, misalnya untuk melengkapi banten pejati, menjadi bagian dalam banten ayaban tumpeng lima, tumpeng pitu, dan sorohan banten lainnya. Mantra: Saat menghaturkan banten Soda/Ajuman dapat menggunakan mantra  "Om Atma tatwatma suddh