Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Meru dan Fungsinya

             MERU DAN FUNGSINYA Meru dan Fungsinya Mitologi meru dapat dijelaskan demikian. Meru adalah nama Gunung di Sorga. Salah satu puncaknya disebut Kailasa yang katanya merupak tempat bersemayamnya Bhatara Siwa. Gunung itu lalu diturunkan ke dunia yaitu India menjadi Gunung Mahameru. Menurut Kitab Tantupanggalaran sebagian dibawa ke pulau Jawa menjadi Gunung Sumeru. Yang Sekarang disebut Gunung Semeru.  Di Bali meru dipandang sebagai tiruan Gunung Meru yang ada di sorga. Demikianlah mitologi meru. Dalam kenyataan sekarang kita dapatkan bangunan- dapatkan bangunan-bangunan meru pada beberapa Pura, terutama Pura-Pura besar yang ada hubungannya dengan raja, penguasa zaman dahulu. Meru itu atapnya bertingkat-tingkat dan jumlah tingkatnya selalu ganjil seperti tiga, lima, tujuh, sembilan dan sebelas dan semakin keatas semakin kecil.  Jumlah tingkat yang ganjil ini menunjukkan kalepasan, sebab jumlah yang genap dipandang sebagai rwa bhineda artinya dapat menciptakan sesuat

Mantra dengan berbagai bahasa, apakah salah ?

       MANTRA BERBAGAI BAHASA Mantra dengan berbagai Bahasa ? Kata mantra berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri atas dua fonem yaitu manas dan trayati disingkat menjadi Mantra. Artinya mengatur atau menyampaikan (trayati) suara Suara hati nurani (manas) kehadapan Sang Hyang Widhi.  jika isi hati nurani sudah disampaikan secara murni dan tulus kehadapan Tuhan atau para Dewata atau para leluhur, maka ucapan itu sudah dapat dikatakan "memantra." Karena Tuhan itu Maha tahu, walaupun ucapan mantra itu disampaikan dengan bahasa apapun, asalkan dengan hati suci murni, maka Tuhan akan mengetahuinya.  Apakah dengan bahasa Bali, bahasa Kawi, bahasa Sanskerta atau pun dengan bahasa Indonesia atau mungkin dengan bahasa Inggris, semuanya itu pasti diketahui atau didengar-Nya.  Ucapan Pemangku dengan bahasa Bali halus disebut meseha." Di Pura-Pura kuno di bahasa Bali, misalnya di Pura Besakih, Batur, Batukaru dan Pulaki, dulu selalu mempergunakan bahasa Bali halus.  K